Tuesday 24 July 2012

“The Psychology of Losing” atau “The Psychology of Winning”?


Bagi pendukung tim Italia, permainan di piala Eropa sangat tragis. Mungkin mood Anda waktu itu terpengaruh dengan hasil akhir skor Italia.

Apakah berarti mimpi sang penjaga gawang Italia, Gianluigi Buffon, berakhir begitu saja? Dia mengatakan, “Sebagian besar target telah saya capai, tapi ada beberapa yang belum. Saya tak pernah tahu apakah saya akan mencapainya. Namun, saya yakin bahwa satu-satunya cara untuk meraihnya adalah dengan menginginkan semua itu, membuatnya menjadi hidup, meski terlihat seperti mimpi utopis (yang tak mungkin tercapai).” Tetapi, apakah tragedi skor 0 di piala Eropa menjadi akhir dari mimpinya?

Psikologi kekalahan adalah kecenderungan untuk lebih mencap diri kita gagal dan habis. Lalu, kita tidak pernah belajar dari kekalahan itu. Padahal, bukankah kekalahan tadi pagi hanyalah masalah skor? Bagaimana karier Buffon selanjutnya? Psikologi kemenanganlah yang akan membuat dirinya meraih sukses masa depan.

Kita menyimak sebuah pelajaran berharga dari kekalahan Italia di piala Eropa. Psikologi kemenangan menggugah kita melakukan beberapa langkah:

1.    Merefleksi apa yang terjadi.
2.    Mengambil hikmah dari kekalahan atau kekurangan yang kita alami.
3.    Melakukan perbaikan dan peningkatan.
4.    Menjaga agar “mimpi” tetap hidup.
5.    Mulai kembali, untuk meraih keberhasilan pada kesempatan tahun depan.

Tak setiap mimpi terwujud dengan mudah. Selalu ada-ada saja yang menghalangi. Pertanyaannya adalah, apakah yang Anda lakukan manakala mimpi Anda belum terlaksana?Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan jalan hidup dan destiny Anda!

No comments:

Post a Comment